Jumat, 27 Mei 2016

PUISI (TULISAN 9)

“Pelangi Memudar ”


kulalui hari yang berawan
di bawah terik matahari
ku lupakan hari-hari yang tak bermakna
meskipun semua tak tertulis
bintang pun berkelip
disaat fajar masih terbenam
akankah mereka lenyap

hari esok  yang indah
akankah kembali
Linang air mata  kesedihan
jika aku mampu
kehilangan senyumanmu
saat itu aku tak bisa memetik nada
Untuk ku dendangkan

Jalan yang masih panjang
Kan bersarang dibenakku
Hembusan makna pun lenyap
aku tak sanggup lagi melihat
ketenangan panorama yang indah
pada ahirnya
kita kan bertemu
sebagai dua bintang diangkasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar